baru ini sedang ramai disoroti.
Bukan tanpa alasan, kawasan Dukuh Atas di Sudirman, Jakarta Pusat, DKI Jakarta kini sedang digandrungi para remaja Citayam untuk sekedar nongkrong dengan teman-teman.
Remaja Citayam dan dari daerah lain yang terlihat nongkrong di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, DKI Jakarta. (Tangkap layar dari TikTok Radita.Pradana)
Tak hanya remaja Citayam saja, banyak juga yang datang dari Bogor, Depok, dan sekitarnya untuk nongkrong di kawasan Sudirman.
Kawasan Sudirman yang disebut juga dengan SCBD alias Sudirman Central Business District belakang dipadati remaja Citayam yang memakai outfit kekinian.
Melansir dari Kompas.com, rupanya area tersebut dipenuhi dengan spot foto instagramable.
Jadi tak heran jika banyak yang datang ke sana selain untuk nongkrong, tapi juga untuk berfoto.
Lalu, ada apa saja ya kira-kira di kawasan Sudirman? Yuk intip sekilas:
1. Spot foto instagramable
Sudah bukan rahasia lagi kalau kawasan Sudirman dipenuhi dengan spot foto instagramable.
Khususnya di area Terowongan Kendal kawasan Sudirman, tempat itu dipenuhi dengan mural estetis yang didominasi warna hitam dan putih.
Menariknya lagi, ternyata mural di Terowongan Kendal itu adalah hasil karya dari seniman Indonesia dan Jerman loh, traveler!
Darbotz dan Snyder, keduanya yang menghiasi dinding terowongan dengan hasil karya yang keren.
Ada monster bertaring, rambu lalu lintas, dan masih banyak lagi lukisan indah lainnya.
2. Pusat perbelanjaan
Alasan lain kenapa banyak yang suka nongkrong di kawasan Sudirman, tentu saja karena area ini banyak pusat perbelanjaan.
Tak jauh dari kawasan Sudirman, tepatnya di Thamrin City, pelancong bisa menjumpai pusat belanja.
Ada berbagai penjual yang menjajakan hijab, masker, dan lain-lain.
Warga melintasi mural karya dari seniman asal Berlin, Jerman Snyder di terowongan Jalan Kendal, Jakarta Pusat, Senin (29/7/2019). Tema Mural yaitu Persahabatan untuk perayaan 25 tahun hubungan antara Jakarta dan Berlin sebagai Sister City. (KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)
3. Wisata kuliner
Ada hal menarik lain kenapa para remaja suka nongkrong di kawasan Sudirman, karena di sini juga dekat dari wisata kuliner.
Terdapat banyak pedagang makanan dan minuman yang bisa dikunjungi, seperti Dimsum Arsyif misalnya.
Selain dimsum, ada pula kafe hingga restoran yang bisa dikunjungi.
Apabila malas berpanas-panasan atau lelah foto-foto, pelancong bisa mampir ke restoran dan kafe untuk makan sambil nongkrong di sana.
Harga menu makanannya juga terjangkau dan tak bikin kantong bolong.
Kawasan Sudirman semakin viral setelah hadirnya video di TikTok tentang Citayam Fashion Week (CFW).
Citayam fashion week merupakan fenomena anak muda asal Citayam dan sekitarnya, yang berkumpul di kawasan Stasiun MRT Dukuh Atas BNI Jakarta, lapor
Pemilik akun TikTok @radita.pradana sebelumnya sempat mengunggah kreasi video uasana di sekitar Stasiun BNI City, SCBD, dengan keterangan "Citayem Fashion Week in Stasiun BNI City".
Para remaja hits itu terlihat adu outfit kekinian di Jalan Sudirman, Jakarta Pusat.
Mereka terlihat jalan santai dan nongkrong dengan gerombolan masing-masing.
Namun di beberapa kesempatan, sejumlah remaja dihampiri untuk diwawancara singkat oleh pertanyaan-pertanyaan sederhana.
Mulai dari nama, asal, dan lain-lain.
Anies Baswedan Izinkan Remaja Nongkrong di Kawasan Sudirman
Semenjak kawasan Sudirman viral di medsos, rupanya tak luput dari perhatian Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Melalui akun @aniesbaswedan, ia mengaku bahwa dirinya memang baru mendengar istilah baru untuk kawasan SCBD itu.
Ia pun lantas berkelakar dan mengatakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta perlu membahasnya melalui Forum Group Discussion (FGD).
"Kita perlu FGD khusus soal ini. Soal SCBD," canda Anies dalam vidoenya.
Lebih lanjut Anies mengatakan bahwa, fenomena yang terjadi di kawasan Jl Jenderal Sudirman tersebut merupaka bentuk adanya kesetaraan.
Hal itu mengingat pada beberapa tahun ke belakang di mana kawasan Jl Jenderal Sudirman sebelumnya hanya bisa dinikmati oleh orang-orang tertentu.
Kawasannya yang merupakan pusat dari bisnis para elit, menjadikan pamor SCBD sebagai tempat wara wirinya para pekerja kantoran.
"Ingat jalan-jalan Sudirman beberapa tahun yang lalu? Jalan itu dimiliki oleh mereka yang bekerja di tempat ini saja, di luar itu tidak bisa ikut menikmati jalan terbesar di Republik ini," ujar anies.
"Jalan itu hanya dimiliki oleh mereka yang bekerja, kenapa? Karena semuanya menggunakan kendaraan pribadi. Begitu sampai kantor, masuk kantor, keluar kantor, pakai mobil, pakai motor, tidak ada yang berjalan kaki antar gedung," tambahnya.
Anies kemudian menambahkan, kini kawasan SCBD kembali menjadi sorotan setelah dibangun dengan wajah baru.
Adanya pelebaran trotoar menjadikan semua orang yang berlalu lalang di sekitar SCBD dapat berjalan kaki dengan leluasa.
Maka tak heran jika banyak orang kini dapat lebih mudah mengakses kawasan SCBD yang dulunya terkenal dengan pamor kalangan menengah ke atas.
Termasuk dari kalangan anakn muda asal Citayam dan sekitarnya yang belakangan sedang menggandrungi kawasan SCBD untuk sekedar jalan-jalan di sekitarnya.
"Apa yang terjadi setelah dibangun trotoar? Trotoarnya sangat lebar yang sesungguhnya terjadi adalah bukan saja mereka yang bekerja di kawasan ini yang bisa berjalan kaki leluasa, tapi seluruh warga Jabodetabek bisa menikmati jalan dengan pemandangan gedung-gedung tinggi satu-satunya di Republik ini," ujar Anies.
"Jadi yang kita miliki bukan sekedar trotoar, mendadak tower-tower itu bukan hanya menjadi milik mereka yang bekerja di tempat ini. Sebagai sebuah pengalaman, tetapi siapa saja silahkan datang," tambahnya.
Anies menambahkan bahwa ia sebagai kepala pemerintahan mempersilahkan siapa saja untuk datang ke kawasan Jl Jenderal sudirman.
Hal teresebut merupakan bentuk adanya demokratiasai jalanan yang dapat diakses oleh semua kalangan.
Maka dengan demikian kawasan Jl Jenderal sudirman kini sudah menjadi ruang ketiga yang mensetarakan siapa yang datang ke sana.
"Saya mengistilahkan demokratisasi Jl Jenderal Sudirman karena menjadi milik semua, siapa saja bisa datang menikmati, dan orang tua itu bawa anak-anak sambil mereka dengan mudah bilang 'Nak, kamu belajar yang rajin ya, biar suatu saat kamu bisa bekerja di gedung ini. Nak, kamu belajar yang rajin ya, biar suatu saat nanti kamu bisa bekerja di tempat ini'," pungkas Anies.
"Yang penting jaga kebersihan jaga ketertiban selebihnya nikmati ruang ketiga bersama untuk semuanya," himbaunya.
Tidak ada komentar
Posting Komentar